Apa itu Toxic Relationship ?


ZONANGALONG.COM - Apakah Anda terus merasa lelah atau tidak bahagia setelah menghabiskan waktu bersama pasangan? Waspada, karena menurut Jor-El Caraballo, pakar kesehatan mental dari New York, ini bisa jadi pertanda hubungan yang beracun alias Toxic Relationship.

{tocify} $title={Daftar Isi}

Apa itu Toxic Relationship ?

Toxic relationship atau hubungan beracun adalah istilah untuk menggambarkan suatu hubungan tidak sehat yang dapat berdampak buruk bagi keadaan fisik maupun mental seseorang. Hubungan ini tidak hanya bisa terjadi pada sepasang kekasih, tapi juga dalam lingkungan teman dan bahkan keluarga.

Dalam banyak kasus, hubungan beracun memiliki tanda yang sangat jelas atau mungkin tidak kentara yang bahkan tidak disadari oleh banyak orang. Tanda ini bisa muncul dalam diri Anda, pasangan Anda atau dalam hubungan itu sendiri.

Dilaporkan dari Time, menurut penjelasan dari Dr. Lillian Glass, seorang ahli komunikasi dan psikologi yang berbasis di California yang mengatakan bahwa dia menciptakan istilah tersebut dalam bukunya tahun 1995.

Orang Beracun, mendefinisikan hubungan beracun sebagai “hubungan apapun [antara orang-orang yang] tidak mendukung satu sama lain, di mana ada konflik dan yang satu mencoba untuk melemahkan yang lain, di mana ada persaingan, di mana ada rasa tidak hormat dan kurangnya kekompakan.

Sementara setiap hubungan memiliki pasang surut, Glass mengatakan hubungan beracun secara konsisten tidak menyenangkan dan menguras orang-orang di dalamnya, ke titik di mana momen negatif melebihi momen positif.

Dr. Kristen Fuller, seorang dokter pengobatan keluarga yang berbasis di California spesialis kesehatan mental, menambahkan bahwa toxic relationship secara mental, emosional dan bahkan mungkin secara fisik merusak salah satu atau kedua peserta.

Dan hubungan ini tidak harus romantis. Glass mengatakan bahwa hubungan yang bersahabat, kekeluargaan, dan profesional juga bisa menjadi racun.

Ciri-ciri toxic relationship 

Salah satu contoh toxic relationship, ketika suatu hubungan yang penuh kekerasan baik secara fisik atau emosional jelas tidak sehat. Kondisi tersebut menandakan adanya hubungan toxic.

Beberapa orang mungkin kesulitan untuk menyadari kekerasan emosional yang pernah terjadi padanya. Untuk itu, pahami beberapa tanda dari toxic relationship berikut ini:

Memiliki kendali penuh 

Pada hubungan yang tidak sehat, seringkali ada upaya untuk mengontrol orang lain. Sehingga ada ketidakseimbangan kekuasaan maupun kendali. Contoh toxic relationship biasanya ditandai dengan perilaku:

  • Selalu menanyakan keberadaanmu setiap saat
  • Merasa kesal ketika pesan teksnya tidak segera dijawab
  • Menghukum kamu dengan membuatmu merasa buruk
  • Memberi tahu apa yang boleh dan tidak boleh kamu pakai
  • Tidak mengizinkan kamu beraktivitas tanpa kehadirannya

Kendali juga bisa datang dalam bentuk lain. Misalnya, kamu dibuat melakukan sesuatu tanpa sadar karena merasa bersalah. Perlu diingat, kendali berarti mengambil kebebasan seseorang atas apa yang ia ucapkan atau lakukan. 

Membuatmu jauh dari keluarga atau teman

Disadari atau tidak, hubungan toxic dapat membuatmu berhenti menghabiskan waktu dengan teman ataupun keluarga. Kamu justru menghabiskan banyak waktu dengan pasanganmu dan mulai memiliki jarak yang jauh dengan kerabatmu. 

Pengelolaan keuangan yang buruk 

Ketika pasanganmu membuat keputusan finansial tanpa melibatkanmu, kamu perlu waspada. Pada banyak kasus, hubungan toxic melibatkan pengelolaan keuangan yang buruk. Seperti membeli barang-barang mahal atau menarik uang dalam jumlah besar tanpa berdiskusi terlebih dahulu. 

Sulit berkomunikasi 

Salah satu ciri toxic relationship yang paling mudah dideteksi adalah kesulitan berkomunikasi. Alih-alih berdiskusi dan menemukan solusi bersama, dalam hubungan toxic yang ada hanya sarkas, kritik atau bahkan menghindari berbicara satu sama lain.

Tidak jujur termasuk ciri-ciri toxic relationship

Ketika kamu atau pasanganmu terus-menerus melakukan kebohongan, hal ini dapat memicu hubunganmu menjadi toxic. Ketidakjujuran menandakan baik kamu atau pasangan tidak memiliki kepercayaan satu sama lain. 

Mengabaikan kebutuhan diri

Psikolog klinis, Catalina Lawsin mengemukakan jika orang dalam hubungan toxic cenderung mengikuti apa pun yang ingin dilakukan pasangan. Bahkan jika hal itu bertentangan dengan keinginan atau kenyamanan dirinya sendiri. 

Tidak saling dukung

Hubungan yang sehat seharusnya dapat mendukung pasangan untuk sama-sama berhasil di semua bidang dalam kehidupan. Namun, pada toxic relationship, pencapaian malah menjadi ajang kompetisi. Pasangan tidak lagi saling dukung dalam apapun yang dilakukan.

Itulah penjelasan mengenai Toxic Relationship. Semoga hubungan kamu tidak termasuk kedalam Toxic Relationship.

Post a Comment

Previous Post Next Post